Perubahan sosial budaya
Perubahan sosial budaya
adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu
masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi
sepanjang masa dalam setiap masyarakat.
Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu
ingin mengadakan perubahan. Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari
perubahan.Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi; cara dan pola pikir masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis; dan pengaruh adat atau kebiasaan.
,
Perubahan Evolusi dan Perubahan
Revolusi
Perubahan evolusi
Perubahan
evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat,
dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat
yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi
perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial
terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri
terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu
tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat
meramu.
Menurut
Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu:
- Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan
masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari
yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
- Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan
masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut
teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang
tertentu.
- Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian
terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya,
penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu
ke pertanian.
Perubahan revolusi
Perubahan
revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada
kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi
diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan
atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam
revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan,
dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh
masyarakat yang bersangkutan.
Revolusi
tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi,
suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara
lain adalah:
- Ada beberapa keinginan umum
mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak
puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai
perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
- Adanya seorang pimpinan atau
sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
- Pemimpin tersebut dapat
menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta
menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan
arah bagi geraknya masyarakat.
- Pemimpin tersebut harus dapat
menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan
tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu,
diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu
ideologi tersebut.
- Harus ada momentum untuk
revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor adalah baik
sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan
waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi apat gagal.
Pengertian
Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya
adalah sebagai berikut :- Kingsley Davis: perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
- William F. Ogburn: perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
- Mac Iver: perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
- Gillin dan Gillin: perubahan sosial adalah
perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah
diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat.
Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara lain:
- Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
- Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
- Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
- Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.
Bentuk-bentuk
Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi.Perubahan evolusi
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuaikan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan perkembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.Menurut Soerjono Soekanto, terdapat tiga teori yang mengupas tentang evolusi, yaitu
- Unilinier Theories of Evolution: menyatakan bahwa manusia dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap yang sempurna.
- Universal Theory of Evolution: menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi yang tertentu.
- Multilined Theories of Evolution: menekankan pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya, penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari sistem berburu ke pertanian.
Perubahan revolusi
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya.Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat.Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah
- Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
- Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
- Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
- Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
- Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi apat gagal.
Perubahan direncanakan dan tidak direncanakan
Perubahan yang direncanakan
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu perubahan yang direncanakan selalu di bawah pengendalian dan [[pengawasan agent of change.[1] Secara umum, perubahan berencana dapat juga disebut perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi angkeluarga berencanaka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk pemerintah mengadakan program (KB).Perubahan yang tidak direncanakan dan contoh
Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat.Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan, perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam masyarakat.] Oleh karenanya, perubahan yang tidak dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi. Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan. Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan permukiman masyarakat terendam air yang mengharuskan para warganya mencari permukiman baru.
Perubahan berpengaruh besar dan berpengaruh kecil
Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan tersebut dapat kamu ikuti
penjabarannya berikut iniPerubahan berpengaruh besar
Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya per- ubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja, sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat.Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat agraris menjadi industrialisasi. Pada perubahan ini memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.Perubahan berpengaruh kecil
Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan- perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.[1] Contoh, perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga kemasyarakatan.BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL
Pada hakikatnya, perubahan sosial dalam
masyarakat dapat dibedakan ke dalam beberapa bentuk. Untuk mengetahuinya, mari
kita simak bersama uraian berikut ini.
1. Perubahan Lambat (Evolusi)
Perubahan secara lambat atau evolusi memerlukan
waktu yang lama. Perubahan ini biasanya merupakan rentetan perubahan kecil yang
saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan
sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha
menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan
dengan pertumbuhan masyarakat.
2. Perubahan Cepat (Revolusi)
Perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan
dengan revolusi. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan
terlebih dahulu maupun tanpa direncanakan. Selain itu dapat dijalankan tanpa
kekerasan maupun dengan kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya
relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Perubahan-perubahan
tersebut dianggap cepat karena mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat,
seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat
juga berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan.
Secara sosiologis, persyaratan berikut ini harus
dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai.
a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak
untuk mengadakan perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas
terhadap keadaan dan harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih
baik.
b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang
yang mampu memimpin masyarakat untuk mengadakan perubahan.
c. Pemimpin harus dapat menampung keinginan atau
aspirasi dari rakyat untuk kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu
program kerja.
d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai.
Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat dan dilengkapi oleh suatu
ideologi tertentu.
e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan
revolusi, yaitu saat di mana keadaan sudah tepat dan baik untuk mengadakan
suatu gerakan.
3. Perubahan Kecil
Pada zaman dahulu, kaum perempuan di Indonesia
setiap harinya mengenakan baju kebaya. Seiring dengan perkembangan zaman dan
perubahan mode, model pakaian yang mereka kenakanpun mengalami perubahan. Ada
yang memakai rok panjang, rok mini, celana panjang, kaos, dan lainlain. Contoh
tersebut merupakan suatu bentuk perubahan kecil.
Apa yang kamu ketahui mengenai perubahan kecil?
Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur
struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi
masyarakat.
4. Perubahan Besar
Perubahan besar adalah suatu perubahan yang
berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem
kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan, dan stratifikasi
masyarakat. Contohnya kepadatan penduduk di Pulau Jawa telah melahirkan
berbagai perubahan, seperti semakin sempitnya lahan, terjadinya banyak
pengangguran tersamar di desa-desa, dan lainnya.
5. Perubahan yang Dikehendaki
Perubahan ini merupakan perubahan yang
diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang
hendak mengadakan perubahan dalam masyarakat. Pihakpihak ini dinamakan agent
of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan
masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga
kemasyarakatan.
Cara-cara untuk memengaruhi masyarakat adalah
dengan rekayasa sosial ( social engineering ), yaitu dengan sistem
yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu. Cara ini sering pula dinamakan
perencanaan sosial ( social planning ). Contohnya, lahirnya
undang-undang pemilu yang merubah tata cara pemilihan presiden dan wakil
presiden di Indonesia. Saat ini rakyat memilihnya secara langsung.
6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki
Pada tanggal 27 Mei 2006 di Jogjakarta dan Jawa
Tengah diguncang gempa yang mengakibatkan banyak penduduk kehilangan keluarga
dan tempat tinggal. Banyak fasilitas umum, seperti jalan, sekolah, dan rumah
sakit rusak. Dengan demikian aktivitas masyarakat menjadi lumpuh. Peristiwa
yang tidak mereka kehendaki tersebut telah menyebabkan terjadinya perubahan
dalam masyarakat. Perubahan itu terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat
dan tidak bisa diantisipasi atau diprediksi sebelumnya. Dalam sosiologi,
perubahan tersebut biasa disebut dengan perubahan yang tidak dikehendaki karena
menimbulkan akibatakibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat.
7. Perubahan Struktural
Perubahan struktural adalah perubahan yang sangat
mendasar yang menyebabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya
perubahan sistem pemerintahan dari monarkhi ke sistem pemerintahan republik.
8. Perubahan Proses
Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya
tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya merupakan penyempurnaan dari perubahan
sebelumnya. Contohnya, perubahan kurikulum dalam pendidikan. Sifatnya
menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam perangkat atau dalam
pelaksanaan kurikulum sebelumnya
Revolusi
Revolusi adalah perubahan
sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau
pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi
dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan
tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan
sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya
revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap
'cepat' karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat —seperti
sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan— yang telah
berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk
merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang
sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika,
romantika, menjebol dan membangun.
Dialektika revolusi mengatakan bahwa revolusi
merupakan suatu usaha menuju perubahan menuju kemaslahatan rakyat yang
ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur pemimpin, namun juga segenap
elemen perjuangan beserta sarananya. Logika revolusi merupakan bagaimana
revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu perhitungan mapan, bahwa revolusi
tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia akan datang pada waktunya.
Kader-kader revolusi harus dibangun sedemikian rupa dengan kesadaran kelas dan
kondisi nyata di sekelilingnya. Romantika revolusi merupakan nilai-nilai dari
revolusi, beserta kenangan dan kebesarannya, di mana ia dibangun. Romantika ini
menyangkut pemahaman historis dan bagaimana ia disandingkan dengan pencapaian
terbesar revolusi, yaitu kemaslahatan rakyat. Telah banyak tugu peringatan dan
museum yang melukiskan keperkasaan dan kemasyuran ravolusi di banyak negara
yang telah menjalankan revolusi seperti yang terdapat di Vietnam, Rusia, China,
Indonesia, dan banyak negara lainnya. Menjebol dan membangun merupakan bagian
integral yang menjadi bukti fisik revolusi. Tatanan lama yang busuk dan
menyesatkan serta menyengsarakan rakyat, diubah menjadi tatanan yang besar
peranannya untuk rakyat, seperti di Bolivia, setelah Hugo Chavez menjadi
presiden ia segera merombak tatanan agraria, di mana tanah untuk rakyat sungguh
diutamakan yang menyingkirkan dominasi para tuan tanah di banyak daerah di
negeri itu.
Evolusi
Evolusi pada dasarnya
berarti proses perubahan dalam jangka waktu tertentu. Dalam konteks biologi
modern, evolusi berarti perubahan sifat-sifat yang diwariskan dalam suatu
populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sifat-sifat yang
menjadi dasar dari evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan pada keturunan
suatu makhluk hidup. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi,
transfer gen antar populasi, seperti dalam migrasi, atau antar spesies seperti yang
terjadi pada bakteria, serta kombinasi gen mealui reproduksi seksual. Meskipun
teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya
biologi evolusi telah berakar sejak jaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin
adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak
terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin
tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas
masyarakat sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
Sumber: Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa
Indonesia.
Perubahan
sosial secara lambat sering disebut dengan istilah perubahan sosialsecara evolusi.
Ciri perubahan evolusi antara lain perubahan itu seolah-olah tidak terjadi,
berlangsung secara lambat, dan umumnya tidak menimbulkan disintegrasi
kehidupan. Contohnya, perubahan sosial pada masyarakat tradisional atau
primitive.
Perubahan
sosial secara cepat sering disebut dengan istilah perubahna secara revolusi,
yaitu terjadi secara cepat, menyangkut hal-hal yang mendasar, dan sering
menimbulkan disintegrasi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan poltik.
Contohnya, perubahan karena evolusi politik (Revolusi Prancis).
- Perubahan yang Pengaruhnya
Kecil dan Besar
Perubahan
yang pengaruhnya kecil adalah perubahan sosial yang tidak menyangkut berbagai
aspek kehidupan dan perubahan itu tidak menimbulkanperubahna pada striktur
sosial. Contohnya, perubahan mode pakaian.
- Perubahan yang Dikehendaki(
Direncanakan) dan Perubahan yang tidak Dikehendaki ( Tidak Direncanakan)
Perubahan
sosial yang dikehendaki atau direncanakan adalah proses perubahna yang memeng
dikehendaki atau direncanakan oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan
perubahan. Contohnya: KB. POSYANDU, dan lain sebagainya.
Perubahan
yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang muncul diluar jangkauan pengawasan
(kemunculannya yang tidak diinginkan). Contohnya, kesenjangan sosial dan angka
pengangguran yang semakin membengkak
SELAMAT DATANG...!!!
Rabu, 24 Maret 2010
Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial Budaya
Bentuk-Bentuk
Perubahan Sosial Budaya
A. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial
1. Perubahan secara lambat dan Perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)
Perubahan secara lambat = evolusi, yaitu prubahan yang memerlukan waktu lama. Cirinya : memerlukan waktu lama, perubahannya kecil, perubahan tidak disadari oleh masyarakat, tidak diikuti oleh konflik atau tidak menimbulkan kekerasan. Ex: perubahan mata pencaharian masyarakat
Perubahan secara cepat = revolusi, yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Ciri-cirinya membutuhkan waktu singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan, perubahan disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik. Ex: revolusi Indonesia tahun 1945, reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi industri Perancis dan Inggris.
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil dan pengaruhnya besar.
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Ex; perubahan mode pakaian, gaya potongan rambut, dsb.
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang terjadi pada unsure-unsur social budaya masyarakat. Ex: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan kerja, lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan social, hubungan kekerabatan, dll.
3. Perubahan yang dikehendaki/direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan
Perubahan yang dikehendaki/direncanakan= pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan tidak dihendaki muncul sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan.
Secara garis besar perubahan social menyangkut perubahan dalam:
a. kelompok sosial
b. stratifikasi sosial
c. lembaga-lembaga sosial
d. interaksi sosial
B. Faktor Pendorong Perubahan Sosial
a. Menurut Alvin Betrand: awal dari proses perubahan social adalah komunikasi yaitu penyampaian ide, gagasan, nilai, kepercayaan, keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak lainnya sehingga dicapai kata kesepahaman.
b. Menurut David Mc Clelland: dorongan untuk perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi ( need for achievement) yang melanda masyarakat
c. Prof. Soerjono Soekanto: Perubahan social disebabkan oleh factor intern dalam masyarakat itu dan factor ekstern.
Faktor Intern antara lain:
1) Bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
2) Adanya Penemuan Baru: Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada, Invention : penyempurnaan penemuan baru, Innovation /Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada.
Penemuan baru didorong oleh : kesadaran masyarakat akan kekurangan unsur dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
3) Konflik yang terjadii dalam masyarakat
4) Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern antara lain:
1) perubahan alam
2) peperangan
3) pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
Jadi menurut Soerjono Soekanto factor pendorong perubahan social adalah:
1) sikap menghargai hasil karya orang lain
2) keinginan untuk maju
3) system pendidikan yang maju
4) toleransi terhadap perubahan
5) system pelapisan yang terbuka
6) penduduk yang heterogen
7) ketidak puasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu
8) orientasi ke masa depan
9) sikap mudah menerima hal baru.
Ciri perubahan social adalah :
1) setiap masyarakat pasti mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat
2) perubahan yang terjadi pada suatu lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya
3) perubahan social yang cepat biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
C. Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a) kurangnya hubungan terhadap masyarakat lain
ex; suku-suku bangsa yang masih di pedalaman
b) pendidikan yang terbelakang
c) masyarakat yang bersikap tradisional ; mempertahankan tradisi, penguasa yang konservatif
d) adanya kepentingan yang tertanam dengan kuat sekali pada sekelompok orang (Vested Interest)
Ex: kelompok yang sudah mapan biasanya tidak menghendaki terjadi perubahan karena takut posisinya terancam, takut hidup susah
e) ketakutan akan terjadi disintegrasi
f) prasangka buruk terhadap unsure budaya asing
g) hambatan ideologis, Ex : adanya anggapan bahwa suatu perubahan bertentangan dengan suatu ajaran agama tertentu dll
Macam-macam Proses Perubahan Sosial Budaya:
a) Akulturasi
b) Asimilasi
c) Difusi
d) Discovery
e) Invention
f) Inovasi
g) Modernisasi: adalah proses perubahan tradisi, sikap, dan system nilai dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa lain, sehingga suatu bangsa dapat bertahan secara wajar di tengah-tengah tekanan berbagai masalah hidup di dunia dewasa ini
h) Globalisasi: adalah suatu system atau tatanan yang menyebabkan seseorang atau Negara tidak mungkin untuk mengisolasikan diri sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi dunia. Atau suatu kondisi dimana tidak ada lagi batas-batas antara satu Negara dengan Negara lain dalam hal teknologi komunikasi.
D. Dampak perubahan social budaya :
1. Dampak Negatif Modernisasi
a. sikap materialistic : orang lebih mengejar kekayaan materi dibanding dengan kualitas diri
b. sikap individualistic: memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri dibanding menolong orang lain
c. sikap konsumerisme: sikap hidup yang boros / konsumtif
d. kesenjangan social ekonomi : timbulnya pelapisan social yang kuat ant yang kaya dengan yang miskin
e. pencemaran / kerusakan lingkungan alam
f. kriminalitas
g. kenakalan remaja
2. Dampak Negatif Globalisasi
a. Unsur-unsur budaya asing yang masuk Indonesia terutama teknologi komunikasi berakibat pada munculnya perilaku kekerasan di masyarakat, semakin berkembangnya gaya hidup free sex, semakin maraknya pornoaksi.
3. Dampak positif Globalisasi
a. cepat masuknya budaya asing yang memperkaya budaya Indonesia
b. Perubahan pola pikir tradisional menjadi pola piker rasional, sistematis, analitis, logis
c. Munculnya sikap lebih menghargai waktu, mau bekerja keras
d. Munculnya pola pembagian kerja antara pria dan perempuan berdasarkan kemampuan, semakin menipis perilaku diskriminasi terhadap perempuan
e. Berkembangnya ilmu pengetahuan
f. Berkembangnya cara berpikir kritis,
Bentuk-bentuk
Perubahan Sosial Budaya
1. Perubahan secara lambat dan
Perubahan secara cepat (dilihat dari waktu)
Perubahan secara lambat = evolusi,
yaitu prubahan yang memerlukan waktu lama. Cirinya : memerlukan waktu lama,
perubahannya kecil, perubahan tidak disadari oleh masyarakat, tidak diikuti
oleh konflik atau tidak menimbulkan kekerasan. Ex: perubahan mata pencaharian
masyarakat
Perubahan secara cepat = revolusi,
yaitu perubahan yang terjadi dalam waktu yang sangat cepat. Ciri-cirinya
membutuhkan waktu singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi
pokok kehidupan, perubahan disadari/direncanakan, seringkali diikuti oleh
kekerasan atau menimbulkan konflik. Ex: revolusi Indonesia tahun 1945,
reformasi Indonesia tahun 1998, revolusi industri Perancis dan Inggris.
2. Perubahan yang pengaruhnya kecil
dan pengaruhnya besar.
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan yang tidak membawa
pengaruh langsung bagi kehidupan masyarakat. Ex; perubahan mode pakaian, gaya
potongan rambut, dsb.
Perubahan yang membawa pengaruh besar adalah perubahan yang membawa
pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang terjadi
pada unsure-unsur social budaya masyarakat. Ex: Industrialisasi membawa pengaruh pada hubungan
kerja, lembaga kemasyarakatan, system pemilikan tanah, pelapisan social,
hubungan kekerabatan, dll.
3. Perubahan yang dikehendaki/direncanakan
dan perubahan yang tidak dikehendaki/tidak direncanakan
Perubahan yang
dikehendaki/direncanakan= pembangunan adalah perubahan yang sudah diperkirakan
sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Perubahan yang
tidak dikehendaki/tidak direncanakan adalah perubahan yang tidak diperkirakan
sebelumnya. Biasanya perubahan tidak dihendaki muncul sebagai dampak dari
perubahan yang direncanakan.
Secara garis
besar perubahan social menyangkut perubahan dalam:
- kelompok social
- stratifikasi social
- lembaga-lembaga social
- interaksi social
Faktor
Pendorong Perubahan Sosial
- Menurut Alvin Betrand: awal
dari proses perubahan social adalah komunikasi yaitu penyampaian ide,
gagasan, nilai, kepercayaan, keyakinan dsb, dari satu pihak ke pihak
lainnya sehingga dicapai kata kesepahaman.
- Menurut David Mc Clelland:
dorongan untuk perubahan adalah adanya hasrat meraih prestasi ( need for
achievement) yang melanda masyarakat
- Prof. Soerjono Soekanto:
Perubahan social disebabkan oleh factor intern dalam masyarakat itu
dan factor ekstern.
Faktor
Intern antara lain:
1) Bertambah dan berkurangnya penduduk
(kelahiran, kematian, migrasi)
2) Adanya Penemuan Baru:
-
Discovery:
penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada
-
Invention :
penyempurnaan penemuan baru
-
Innovation
/Inovasi: pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan
masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada.
Penemuan baru didorong oleh :
kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli
atau anggota masyarakat
3) Konflik yang terjadii dalam
masyarakat
4) Pemberontakan atau revolusi
Faktor ekstern antara lain:
1) perubahan alam
2) peperangan
3) pengaruh kebudayaan lain melalui
difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih
terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang
menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi)
Jadi menurut Soerjono Soekanto
factor pendorong perubahan social adalah:
1) sikap menghargai hasil karya orang
lain
2) keinginan untuk maju
3) system pendidikan yang maju
4) toleransi terhadap perubahan
5) system pelapisan yang terbuka
6) penduduk yang heterogen
7) ketidak puasan masyarakat terhadap
bidang kehidupan tertentu
8) orientasi ke masa depan
9) sikap mudah menerima hal baru.
Ciri perubahan social adalah :
1) setiap masyarakat pasti
mengalami perubahan, baik lambat maupun cepat
2) perubahan yang terjadi pada suatu
lembaga kemasyarakatan akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga
social lainnya
3) perubahan social yang cepat
biasanya menimbulkan disintegrasi yang bersifat sementara karena berada dalam
proses penyesuaian diri.
Faktor
Penghambat Perubahan Sosial Budaya
a) kurangnya hubungan terhadap
masyarakat lain
ex; suku-suku bangsa yang masih di pedalaman
b) pendidikan yang terbelakang
c) masyarakat yang bersikap tradisional
; mempertahankan tradisi, penguasa yang konservatif
d) adanya kepentingan yang tertanam
dengan kuat sekali pada sekelompok orang (Vested Interest)
Ex: kelompok yang sudah mapan
biasanya tidak menghendaki terjadi perubahan karena takut posisinya terancam,
takut hidup susah
e) ketakutan akan terjadi disintegrasi
f)
prasangka
buruk terhadap unsure budaya asing
g) hambatan ideologis, Ex : adanya
anggapan bahwa suatu perubahan bertentangan dengan suatu ajaran agama tertentu
dll
Macam-macam
Proses Perubahan Sosial Budaya:
a) Akulturasi
b) Asimilasi
c) Difusi
d) Discovery
e) Invention
f)
Inovasi
g) Modernisasi: adalah proses perubahan
tradisi, sikap, dan system nilai dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan
yang telah dicapai oleh bangsa lain, sehingga suatu bangsa dapat bertahan
secara wajar di tengah-tengah tekanan berbagai masalah hidup di dunia dewasa
ini
h) Globalisasi: adalah suatu system atau tatanan yang
menyebabkan seseorang atau Negara tidak mungkin untuk mengisolasikan diri
sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi dunia. Atau suatu kondisi dimana tidak ada lagi batas-batas antara satu Negara
dengan Negara lain dalam hal teknologi komunikasi.
Dampak
perubahan social budaya :
·
Dampak
Negatif Modernisasi
a.
sikap
materialistic : orang lebih mengejar kekayaan materi dibanding dengan kualitas
diri
b. sikap individualistic: memperjuangkan
kepentingan dirinya sendiri dibanding menolong orang lain
c.
sikap
konsumerisme: sikap hidup yang boros / konsumtif
d. kesenjangan social ekonomi :
timbulnya pelapisan social yang kuat ant yang kaya dengan yang miskin
e.
pencemaran /
kerusakan lingkungan alam
f.
kriminalitas
g.
kenakalan
remaja
·
Dampak
Negatif Globalisasi
a.
Unsur-unsur
budaya asing yang masuk Indonesia terutama teknologi komunikasi berakibat pada
munculnya perilaku kekerasan di masyarakat, semakin berkembangnya gaya hidup
free sex, semakin maraknya pornoaksi.
Dampak positif Globalisasi
a.
cepat
masuknya budaya asing yang memperkaya budaya Indonesia
b. Perubahan pola pikir tradisional
menjadi pola piker rasional, sistematis, analitis, logis
c.
Munculnya
sikap lebih menghargai waktu, mau bekerja keras
d. Munculnya pola pembagian kerja
antara pria dan perempuan berdasarkan kemampuan, semakin menipis perilaku
diskriminasi terhadap perempuan
e.
Berkembangnya
ilmu pengetahuan
f.
Berkembangnya
cara berpikir kritis,
Tantangan baru bangsa Indonesia akibat
globalisasi yang dapat mengancam eksistensi jati diri Bangsa Indonesia:
- Guncangan budaya (cultural
shock)
Ketidaksesuaian unsure-unsur yang saling
berbeda sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan social yang tidak serasi
fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Budaya yang masuk ke suatu
masyarakat tidak selalu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat,
kondisi seperti inipun juga dapat menimbulkan keguncangan budaya.
- Ketertinggalan budaya (cultural
lag)
Perumbuhan atau perubahan unsure
kebudayaan yang mengalami perubahan tidak sama cepatnya misalnya perubahan pada
budaya material akan lebih cepat berubah dibanding budaya immaterial. Ketidak
seimbangan perubahan antara budaya material dan immaterial itulah yang disebut
dengan ketertinggalan budaya
Antisipasi
memudarnya jati diri bangsa karena globalisasi
a) mamperkuat ideology dan nasionalisme
melalui berbagai kegiatan misalnya;upacara bendera,
b) pengimbangan kemajuan ilmu
pengetahuan dengan iman
c) mencegah meluasnya narkoba,
pornoaksi melalui teknologi, miras dll
d) mencintai produk dalam negeri
e) meningkatkan persatuan dan kesatuan
f)
menjaga kelestarian
lingkungan hidup
g) orangtua semakin aktif dalam
mendidik anak
h) selektif terhadap budaya aasing yang
masuk
menjaga kelangsungan nilai dan norma masyarakat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar