Sabtu, 22 Desember 2012

Cerpen Isabel

Siang itu di dapur sekolah tepatnya saat istirahat kedua tiba, Isabel , gadis cantik kelas dua SMA, kebingungan mencari Karman sahabatnya. Tak kunjung menemukan Karman, Isabel meneriakinya,”Man, Karman! Karman!”
Tak ada jawaban dari Karman, Isabel uang terlihat kesal, kembali berteriak,”Karman! Karman! Lo diamana? Ini gue, Abel!”

Rupanya tetap saja tak ada jawaban dari Karman. Sunyi yang mencekam, tiba-tiba ramai karena suara kucing yang mengagetkan, “Meoooong!” kemudian disusul suara keras Karman yang berteriak,”Aaaaaaaaaa!” Isabel bergegas menghampiri Karaman di dalam dapur sekolah, kemudian mebuka korden, melilitkan badannya, hingga kepalanya saja yang tampak. Karman yang menjumpainya semakin kaget, dan kembali berteriak,”Setaaaaaaan!”

Rupanya, teriakan Karman membuat Isabel geram, lalu bergegas menyadarkan Karman,”Man! Ini gua, Abel!”

“Huh dasar mata lo buta, mana ada setan cantik begini? Songong lo?”

Mendengar umpatan Isabel, Karman tak besuara lagi, salah tingkah.

Isabel yang telah melepaskan diri dari korden, menatap pemandangan di depannya. Tampak barang-barang seperti boneka bambu berkepala batok kepala bergambar wajah manusia dan bermacam-macam sesaji. Boneka bambu tersebut dipakaikan baju anak-anak usia dua tahun yang terdiri dari atasan kemeja lengan panjang putih dan rok bawah warna hitam. Di bagian peru boneka bambu cikal bakal jailangkung itu diikatkan sebuah kapur tulis, yang diharapkan nantinya akan digunakan jailangkung untuk menulis pada sebuah papan tulis kecil. Adapun sesajinya terdiri dari bunga mawar, bunga kenanga, bunga melati, segelas teh kental, segelas kopi, jajan pasar, rokok kretek, kemenyan, dan ayam kampung.

Isabel yang takjub dengan apa yang dilihatnya bertanya kepada Karman,”Lo maen Jailangkung, Man”

Karman tak cepat menjawab, hanya pringas-pringis,”Ng. . .ng. . iya, gue terpaksa Bel?”

“Terpaksa? Terpaksa maksud lo?”

“Gue pingin putus togel”

“Pengin putus togel pake Jailangkung? Emang bisa?”

Karman mengangguk, Isabel yang masih penasaran, bertanya lagi,”Tunggu, emang Jailangkung ada beneran, Man?”

“Ye lo kaga pernah percaya ama gue, sih, begini, neh jadinya?”

“Alaaa, ngga usah sok-soksn deh, yang penting buktiin ke gue sekarang, kalau jailangkung itu beneran ada??”

Karman gelagepan, Isabel yang tanggap menegurnya,”Napa,Man?”

“oke gue buktiin sama loe!!”

Karamn pun memulai permainan, dengan memegangi boneka bembu, sembari membaca mantra.“Jailangku, Jailangsek, di sini ada pesta kecil-kecilan, maukah rohmu datang, datang nggak di jemput pulang nggak diantar.”

Boneka itu mulai terasa bergoyang-goyang, Karman ketakutan. Isabel yang tak ingin melewatkan dengan sia-sia, tampak serius mengikuti permainan. Tak berapa lama, boneka bambu itu bergerak sangatkuat, dan bekali-kali mengetokkan batok kelapanya pada permukaan papan tulis didepannya. Rupanya, roh yang berasal dalam nisan telah merasuki bambu, dan jadilah Jailangkung

Dan akhirnya Jailangkung itu mengabulkan permintaan karman. Akhirnya karman tidak lagi bermain togel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar